MAKALAH
Pengertian, Fungsi, dan Jenis
Lingkungan Pendidikan
Makalah
ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
Pembimbing: Drs. Imam Suyanto, M.Pd
Disusun oleh:
Yogi Rakhmawati / I B
K7113238
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur
penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Makalah ini berisi pendeskripsian
tentang Pengertian, Fungsi, dan Jenis Lingkungan Pendidikan.
Atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Terutama penulis
haturkan kepada:
1.
Bapak
Drs.Imam Suyanto, M.Pd selaku
dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Pendidikan,
2. Teman-
teman seperjuangan semester satu
yang penulis tak mampu menyebutkan satu-persatu,
3. Semua
pihak yang ikut memabantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih
banyak kekeliruan dan kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis atas
terbentuknya makalah ini, semoga makalah ini memberikan informasi bagi
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kebumen, Oktober
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL......................................................................................... .i
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ..ii
DAFTAR
ISI................................................................................................... .iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.......................................................................................... .1
B.Rumusan Masalah...................................................................................... .2
C.Tujuan ....................................................................................................... .2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan.......................................... 3
B. Tri Pusat Pendidikan.................................................................................... .5
C. Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap
Perkembangan
Peserta Didik.................................................................................................... 8
BAB
III PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................................. ...10
B.Saran........................................................................................................ ...10
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. ...11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai pihak , khususnya keluaga , sekolah dan ,masyarakat sebagai
lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tripusat pendidikan. Fungsi dan
peranan tri pusat pendidikan itu , baik sendiri maupun bersama-sama, merupakan
faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan yakni membangun manusia
Indonesia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang
bermutu.
Lingkungan (environment) merupakan
salah satu unsur/komponen pendidikan. Lingkungan itu bermacam-macam yang satu
dengan yang lain saling pengaruh-mempengaruhi berdasarkan fungsinya
masing-masing dan kelancaran proses dan hasil pendidikan. Sebagaimana
pendidikan umumnya, kita mengetahui bahwa pendidikan merupakan suatu kegiatan
yang universal dalam kehidupan manusia, baik dalam lingkungan keluarga yaitu
orang tua sebagai pendidik di dalam keluarga dan guru di lingkungan sekolah. Pengaruh
serta timbal balik pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sangatlah
penting karena itu sangat menentukan kejiwaan serta tingkah laku anak didik
dalam kehidupan sosial masyarakat. Pemahaman peranan keluarga, sekolah dan
masyarakat sebagai lingkungan pendidikan akan sangat penting dalam upaya
membantu perkembangan peserta didik yang optimal.
B. Rumusan
Masalah
Sesuai dengan latar belakanag yang telah
dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa definisi dan fungsi dari lingkungan pendidikan?
2.
Apa sajakah yang terdapat dalam tripusat pendidikan?
3.
Bagaimana pengaruh timbal balik
antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik?
C. Tujuan
Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan
diatas, maka adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Mengetahui definisi serta fungsi dari lingkungan pendidikan.
2.
Mempelajari jenis-jenis dari tripusat pendidikan.
3.
Mengetahui adanya pengaruh timbal balik antara tri pusat
pendidikan terhadap perkembangan peserta didik .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
1. Pengertian
Lingkungan Pendidikan
Menurut Sartain (ahli psikologi
Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab
terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan
yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun
anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan
mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik,
lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar yang dengan
sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah,
alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga
yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh
pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu
manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.
Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Pendidikan Prenatal (pendidikan dalam kandungan)
2.
Pendidikan Postnatal (pendidikan setelah lahir)
2. Lingkungan Sekolah
Pada masyarakat yang semakin
komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini
perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga
tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini
disebut sekolah. Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:
1.
Tanggung jawab formal kelembagaan
2.
Tanggung jawab keilmuan
3.
Tanggung jawab fungsional
3. Lingkungan masyarakat
Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam
lingkungan sosial yaitu:
·
pranata pendidikan, bertugas dalam upaya sosialisasi
·
pranata ekonomi, bertugas mengatur upaya pemenuhan
kemakmuran
·
pranata politik, bertugas menciptakan integritas dan
stabilitas masyarakat
·
pranata teknologi, bertugas menciptakan teknik untuk
mempermudah manusia
·
pranata moral dan etika, bertugas mengurusi nilai dan
penyikapan dalam pergaulan masyarakat.
2. Fungsi
Lingkungan Pendidikan
Secara umum fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya, utamanaya berbagai sumber daya pendidikan yang
tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Seperti
diketahui, proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi
dengan lingkungannya akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi bahwa
tumbuh kembang itu mungkin berlangsung lambat dan menyimpan dari tujuan
pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai
usaha sadar untuk mengatur dan mengendalikan lingkungan itu sedemikian rupa
agar dapat diperoleh peluang pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu
serta dengan daya/dana yang seminimal mungkin. Dengan demikian diharapkan mutu
sumber daya manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat
diwujudkan apabila setiap lingkungan pendidikan tersebut dapat melaksanakan fungsinya
sebagaimana mestinya.
B.
Tripusat Pendidikan
Dilihat dari segi anak didik, tampak
bahwa anak didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat tertentu
tempat ia mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan tersebut
meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah an lingkungan masyarakat, yang
disebut tripusat pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat
informal, yang pertama dan utama dialamai oleh anak serta lembaga pendidikan
yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat,
melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
1.
Sebagai pengalaman pertama masa
kanak-kanak
2.
Menjamin kehidupan emosional anak
3.
Menanamkan dasar pendidikan moral
4.
Memberikan dasar pendidikan sosial
5.
Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak
Tugas utama dari keluarga bagi
pendidikan anak ialah, merupakan peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari
kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Mengenai penanaman
pandangan hidup keagamaan, masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik. Masa
kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup
beragama. Dalam hal ini biasakanlah anak-anak untuk pergi ke gereja/masjid
untuk bersama-sama menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah-khutbah atau
ceramah-ceramah agama. Jangan hendaknya penanaman dasar-dasar hidup beragama
ini ditunda-tunda, dinanti sampai anak mencapai kedewasaan, dan dibiarkan
memilih agama mana yang disukai.
2. Sekolah
Di sekolah, di bawah asuhan
guru-guru, anak-anak memperoleh pengajaran dan pendidikan. Anak-anak belajar
berbagai macam pengetahuan dan ketrampilan, yang akan dijadikan bekal untuk
kehidupannya nanti di masyarakat. Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan
ketrampilan kepada anak untuk kehidupannya nanti. Inilah sebenarnya tugas utama
dari sekolah. Sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka
diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga
terhadap pendidikan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan
yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
2.
Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam
masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan di rumah.
3.
Sekolah melaqtih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan
seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya
mengembangkan kecerdasan dan pengetahuan.
4.
Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika,
membenarkan benar atau salah, dan sebagainya.
3. Masyarakat
Pengaruh-pengaruh dari masyarakat
ini ada yang bersifat positif terhadap pendidikan anak, tetapi sebaliknya
banyak pula yang bersifat negatif. Yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat
positif di sini ialah, segala sesuatu yang membawa pengaruh baik terhadap
pendidikan dan perkembangan anak. Yaitu pengaruh-pengaruh yang menuju kepada
hal-hal yang baik dan berguna bagi anak itu sendiri, maupun baik dan berguna
bagi kehidupan bersama.
Pengaruh
yang positif dari masyarakat ini banyak kita jumpai dalam
perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa,
maupun organisasi-organisasi lain. Baik perkumpulan atau organisasi itu
bergerak dalam lapangan kesenian-kebudayaan, olahraga, politik maupun
yang merupakan organisasi biasa yang bersifat menghimpun dan menyatukan para
anggota, seperti halnya organisasi-organisasi pelajar atau mahasiswa dari suatu
jenis sekolah atau fakultas. Misalnya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Tetapi,
perlu ditekankan di sini, bahwa organisasi atau perkumpulan pemuda yang
memberikan pengaruh positif ini ialah organisasi atau perkumpulan pemuda yang
diorganisasi secara baik dan “legal”. Bukan organisasi atau perkumpulan pemuda
yang diorganisasi secara baik dan penuh disiplin, tetapi tidak legal atau
“illegal”. Seperti halnya dengan adanya banyak group-group pada akhir-akhir
ini, yang gerak tingkah lakunya sebagian besar lebi mendekati dengan
“gang-gang” di luar negeri. Sedang yang dimaksud dengan pengaruh yang bersifat
negatif ialah, segala macam pengaruh yang menuju kepada hal-hal yang tidak baik
dan merugikan baik, tidak baik dan merugikan bagi pendidikan dan perkembangan
anak sendiri.
Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam masyarakat. Dan anehnya, pengaruh yang negatif ini sangat mudah diterima oleh anak , dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya, akhirnya bisa menjadi anak berandalan. Oleh karena itu menjadi tugas dari orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putra-putrinya. Orang tua harus tahu dan mengawasi selalu, dengan siapa anaknya itu bercampur gaul. Bukan maksudnya di sini untuk membeda-bedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga, agar si anak tidak terlanjur memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak menginginkan..
Pengaruh yang bersifat negatif ini tidak terhitung banyaknya di dalam masyarakat. Dan anehnya, pengaruh yang negatif ini sangat mudah diterima oleh anak , dan sangat kuat meresap di hati anak. Anak yang tadinya baik di rumah, setelah mendapat pengaruh dari temannya, akhirnya bisa menjadi anak berandalan. Oleh karena itu menjadi tugas dari orang tua untuk selalu mengadakan pengawasan terhadap putra-putrinya. Orang tua harus tahu dan mengawasi selalu, dengan siapa anaknya itu bercampur gaul. Bukan maksudnya di sini untuk membeda-bedakan kawan, tetapi justru untuk menjaga, agar si anak tidak terlanjur memperoleh pengaruh-pengaruh yang tidak menginginkan..
C.
Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap
Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta
didik, dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni hereditas, lingkungan proses
perkembangan, dan anugerah sang Kuasa. Untuk faktor lingkungan, peranan
tripusat pendidikan itulah yang paling menentukan, baik secara sendiri-sendiri
maupun secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pendidikan yakni membangun dan
menyiapkan sumber daya manusia pembangunan yang bermutu. Dan agar tercipta
tujuan pendidikan tersebut maka hendaklah lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat bersama-sama berperan aktif dalam hal memberikan pelatihan,
pengajaran, pembibingan, yang nantinya akan membantu anak-anak / peserta didik
menemukan jati dirinya dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
anak-anak
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi
yang besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
1. Pembimbingan dalam upaya
pemantapan pribadi yang berbudaya.
2. Pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan.
3. Pelatihan dalam upaya pemahiran
keterampilan.
Disamping peningkatan kontribusi
setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta didik, diprasyaratkanpula
keserasian kontribusi itu, serta kerja sama yang erat dan harmonis antar
tripusat tersebut berbagai upaya dilakukan agar program-program pendidikan dan
setiap pusat pendidikan tersebut saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan
lainnya. Titik kulminasi dari pemikiran tersebut di atas akhirnya dituangkan
dalam Kep. Men. Dikbud RI No. 0412/U/1987 tanggal 11Juli 1987 tentang penerapan
muatan lokal kurikulum sekolah dasar. Kemudian dikukuhkan oleh UU RI No. 2
Tahun 1989 tentang Sisdiknas (umpamanya pasal 37, 38 ayat 1 ) Jo. PP RI No. 28
Tahun 1990 tentang Dikdas (Pasal 14 ayat 3 dan 4). Muatan nasional kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan Nasional, dan berlaku sama di seluruh Indonesia (UU RI
Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20/2003 Pasal 26 ayat 1), beberapa
tujuan yang lebih rinci dari muatan lokal tersebut yang dapat dikategorikan
dalam dua kelompok, sebagai berikut :
1.
Tujuan-tujuan yang segera dapat dicapai, yakni:
a. Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid.
b. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
c. Murid dapat menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya.
d. Murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya.
a. Bahan pengajaran lebih mudah diserap oleh murid.
b. Sumber belajar di daerah dapat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
c. Murid dapat menerapkan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang ditemukan di sekitarnya.
d. Murid lebih mengenal kondisi alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya yang terdapat di daerahnya.
2.
Tujuan-tujuan yang memerlukan waktu yang relatif lama untuk
mencapainya yakni:
a. Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.
b. Murid diharapkan dapat menolong orangtuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Murid menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.
a. Murid dapat meningkatkan pengetahuan mengenai daerahnya.
b. Murid diharapkan dapat menolong orangtuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Murid menjadi akrab dengan lingkungannya dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya sendiri.
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Proses mencapai tujuan pendidikan untuk
menghasilkan manusia yang unggul baik secara pribadi maupun penguasaan ilmu
pengetahuan tidak hanya tergantung tentang bagaiamana sistem pendidikan di
jalankan oleh lingkungan pendidikan formal. Namun juga dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat.
Antara lingkungan pendidikan yang satu dan
lingkungan yang lain yang disebut sebgaia tripusat pendidikan tidak dapat
berdiri sendiri, namun ada hubungan saling mempengaruhi diantara lingkungan
pendidikan.
v Saran
Melihat kenyataan bahwa untuk mencapai tujuan
pendidikan yang maksimal diperlukan sebuah hubungan timbal balik yang yang erat
maka diperlukan sebuah koordinasi antar lingkungan pendidikan. Dalam menentukan
kurikulum lingkungan formal (sekolah) baiknya untuk mepertimbangankan faktor
lingkungan keluarga dan masyarakat. Bahkan kalau memungkinkan melibatkan
keluarga anak didik dan tokoh masyarakat dalam merumuskan kurikulum pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja Umar, Sulo La, 2008, Pengantar
Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka cipta
Clarashinta92.wordpress.com, 2013 , Lingkungan Pendidikan, Diunduh Tanggal
18 Oktober 2013
__________ pendidikanekonomi.com, 2012, Tripusat Pendidikan dan Pengaruhnya, Diunduh
Tanggal 18 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar